MENULIS
BIOGRAFI SEBAGAI MOTIVASI DIRI
MENULIS
BIOGRAFI
Jumat, 3 Maret 2023
Peserta : Suharno, M.Pd
Pertemuan : 24
KBMN PGRI : 28
Tema
: Menulis Biografi
Pemateri :
Lely Suryani, S. Pd. SD.
Moderator : Muliadi, M. Pd.
Pada pertemuan ke 24. Tema yang tertulis pada flyer adalah Menulis
Biografi. Narasumber Ibu Lely Suryani dan Moderator Bapak Muliadi, M.Pd.
Bertindak sebagai moderator, Bapak Muliadi mengawali pertemuan KBMN PGRI
ke-24 dengan memperkenalkan diri. Beliau berasal dari Tolitoli,
Sulawesi Tengah. Seorang pendamping guru penggerak angkatan 5.
Selanjutnya, memperkenalkan narasumber, Ibu Lely Suryani,
S.Pd.SD. Bu Lely seorang guru penggerak angkatan 5. Beliau lahir di
Banjarnegara dan bekerja di SD Negeri 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah.
Untuk mengenal lebih tentang beliau kita dapat menelusurinya melalui
berbagai akun media sosial beliaulada link: https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2023/01/profil-lely-suryani.html
Yuk, kita kaji bersama pemaparan materi narasumber yang akan mengupas
tentang perbedaan Biografi dan Autobiografi.
Kali ini, Rinjani hanya menghabiskan waktu lima menit saja untuk ke kantin. Biasanya sepuluh menit tidak cukup, apalagi jika sudah direcoki oleh gengnya. Semeru si cowok super ganteng incaran satu sekolahan, Arjuno sang pemain basket nan tinggi menjulang, dan Wilis gadis cantik si model remaja yang tengah naik daun.
Lalu
Rinjani? hanya seorang gadis hitam manis yang kebetulan sudah berteman sejak
balita dengan ketiga selebrita sekolah itu.
"Lu,
jajan apa Jan?" tanya Arjuno yang mencegatnya di depan pintu kelas.
"Nih!"
Rinjani menunjuk perutnya.
"Berapa
bulan?"
"Hah?"
Rinjani loading sesaat, lalu memekik sebal ketika menyadari
arti pertanyaan ambigu dari Arjuno.
"Iisshh,
dasar Juno gilaaa!" tinju mungil Rinjani menyasar lengan Juno. Pemuda itu
hanya tertawa-tawa menyebalkan seolah tak merasakan sakit dari pukulan
Jani.
"Orang
tuh, tungguin! kita bareng jajannya."
"Kalian
suka lambaaat. Makan harus 32 kali kunyahan, minum pelaaan, segelas kecil aja
berasa nungguin yang minum segentong." Jani misuh-misuh seraya berjalan
menuju kursinya.
"Ebuset,
hahaaa .... lucunya Lu, Jan! sebulan baru kelar tuh yang makan." Juno
terbahak mendengar omelan sahabatnya.
"Lagian setelah istirahat kan pelajaran seni budaya, Pak Muliadi paling the best. Telat dikit enggak apa-apa." lanjut Arjuno seraya duduk di kursi tepat didepan meja Rinjani, tapi Juno medudukinya dengan menghadap Jani.
Lagi-lagi otak Jani dibuat loading berbarengan dengan buffering demi mendengar Juno menyebutkan jika setelah istirahat adalah pelajaran seni budaya. Kusut! Ia hafal betul, jika seni budaya itu adalah hari Kamis, sementara ini hari baru hari Selasa.
"Juno,
seni budaya itu hari Kamis." terdengar suara Jani pelan, seperti mencicit.
"Astaga!
Gue salah jadwal dong, Jan!" Juno menepuk jidatnya sendiri.
"Hhhh
...." Jani memutar matanya, sebal.
"Malah
Gue bawa baju olah raga."
"Olah
raga tuh, besoooook!"
"Gue
tadi malam nyari-nyari buku catatan Bahasa Indonesia, tapi enggak ada. Pan Elu
tau sendiri Bu Lely suka galak. Jadi Gue mo pura-pura ini hari Rabu."
"Ya, lah enggak ada! orang bukunya juga minggu kemaren dikumpul di meja Bu Lely."
Aslinya, Jani mau teriak. Lelah jiwa raga menghadapi tingkah Arjuno si absurd. Tak seberapa lama terdengar ucapan salam disertai beberapa derap sepasang kaki yang berlari masuk kelas.
"Ketua
kelas ini siapa?" tanya Pak Muliadi, M. Pd. Beliau ini guru mata pelajaran
Seni Budaya. Rupanya Pak Mul bertugas piket hari ini.
"Semeru,
Pak!" jawab seseorang dari barisan belakang.
"Mana,
Semeru?" tanya Pak Mul lagi.
"Ehbuset!"
gumam Juno pelan. Jani menunduk menahan tawa. "Semeru masih di kantin,
Pak!" sahut Juno nyaring.
"Ya
sudah, Kamu aja sini, ikut Saya!" Pak Mul melambai ke arah Juno. Pemuda
itu meringis heran bercampur takut.
"Ikut
ke kantin cari Meru ya, Pak?" tanya Juno asal. Jani tak tahan untuk tak
tertawa.
"Bukan, Kamu ke meja Bu Lely. Bantuin Beliau bawa buku kalian." jawab Pak Mul santai.
Juno tak bisa berkata-kata selain berdiri lalu berjalan mengikuti guru piket itu yang telah melesat berjalan cepat didepannya. Sontak saja di dalam kelas langsung ramai tawa.
Sepuluh menit berikutnya, Juno sudah kembali ke dalam kelas disertai Ibu Lely Suryani, S. Pd. SD. Beliau adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang paling disegani di seantero sekolah.
Sebenarnya tugas utama beliau itu SD Negeri 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan. Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah. Namun Bu Lely juga mengajar di SMA dimana Rinjani dan teman-temannya menuntut ilmu sekarang ini. Beliau juga lulusan Guru Penggerak Angkatan 5.
Berikut adalah tautan blog dan salah satu media sosial yang dapat diakses milik Bu Lely.
https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2023/01/profil-lely-suryani.html
https://www.facebook.co/profile.php?id=100068809581410
Selain
menjadi guru, Bu Lely aktif sebagai penulis, kurator, blogger,
narasumber, serta berpartusipasi dalam berbagai lomba kepenulisan.
Berikut adalah Buku karya Bu Lely Suryani.
Beliau
telah berhasil menulis tiga buku solo, dua diantaranya berupa buku biografi dan
autobiografi.
50 Tahun Lebih Dekat Dengan
Om Jay (Biografi DR. Wijaya Kusumah, M. Pd.) karya Bu Lely.
Perjalanan Menembus Langit Cinta dan Cita (Autobiografi Lely Suryani)
Bu Lely juga terlibat sebagai penulis dan kurator 3 buku antologi, Penulis 7 buku antologi, aktif berperan serta dalam lomba menulis, Mentor menulis, serta sebagai narasumber. Sungguh pencapaian dan prestasi yang membanggakan, hingga setiap Beliau berbagi pengalaman tersebut selalu membuat seisi kelas Rinjani hening dan terpukau kagum.
"Halo, para Bestie Bu Lely, apa kabaaar?" sapaan khas beliau sebelum mengajar yang membuat siswanya kangen.
"Baik,
Buuuu."
"Ibu
apa kabar?"
"Kok
Ibu seger aja sih, enggak ngantuk?"
"Ibu
udah maksi?"
"Ibu
makin cantiiik ...."
"Terimakasih
semuanya, udah perhatian sama Bu Lely. Biarpun Kamu muji Ibu cantik, tetap loh
tugasmu harus dilengkapi ya, Meru!"
"Hahaaaa
.... Lu kena mental, Ruu!"
Dari sekian sapaan siswa, rupanya yang paling menggelitik untuk ditanggapi Bu Lely adalah celetukannya Semeru. Si ketua kelas. Sontak saja satu kelas tertawa lucu.
"Baiklah
Bestie Bu Lely yang saleh dan shaleha. Hari ini kita akan bersama-sama belajar
mengenai Menulis Biografi. Sebelum Ibu lanjutkan, adakah yang sudah mengetahui
apakah itu Biografi?" Bu Lely mengedarkan pandangan. Terlihat Wilis yang
duduk disebelah Rinjani mengangkat tangan.
"Ya,
Wilis, silakan!"
"Biografi
itu tulisan tentang seorang tokoh terkenal, Buu. Misalnya pahlawan, pemuka
agama, olah ragawan, seniman." tutur Wilis.
"Waah keren Wilis, ada yang mau menambahkan?"
Hening beberapa saat, lalu Rinjani mengangkat tangan.
"Ya,
silahkan Rinjani Syaida Putri!"
"Apakah
Biografi itu khusus untuk orang terkenal?"
"Wah, pertanyaan Jani memang selalu on point. Agar pertanyaan Jani terjawab dan kalian semua memahami, mari kita amati bersama materi pada layar!"
Layar proyektor di depan kelas kini menampilkan rangkuman materi. Bu Lely mulai menuturkan paparannya.
Pengertian
Biografi
Biografi adalah sebuah narasi
atau cerita yang berisi kisah kehidupan seseorang, baik yang masih hidup maupun
yang telah meninggal dunia.
Biografi dapat berisi informasi mengenai latar belakang, masa kecil, pendidikan, pekerjaan, pengalaman hidup, dan pencapaian seseorang selama hidupnya. Biografi dapat ditulis dalam bentuk buku, artikel, atau bahkan film dokumenter. Biografi biasanya ditulis oleh seorang penulis atau biografer yang melakukan riset dan wawancara dengan orang yang menjadi objek biografi dan sumber-sumber lainnya untuk memperoleh informasi yang akurat dan lengkap tentang kehidupan orang tersebut.
"Mulai
paham ya, bagaimana Jani? Sudah terjawab ya pertanyaanmu tadi."
"Siap, Bu. Artinya siapa saja yang kita anggap memiliki peran penting dalam kehidupan, boleh ditulis biografinya." Jani membuat kesimpulan sendiri yang langsung dihadiahi acungan kedua jempol tangan Bu Lely.
"Yups, mantap! benar begitu. Nantinya kisah kehidupan tokoh tersebut tidak akan hilang begitu saja. Tetapi akan dinikmati oleh banyak orang untuk waktu yang tak berbatas. Boleh kita lanjutkan?"
Layar kembali mena.pilkan kelanjutan materi menulis biografi.
Tujuan
Menulis Biografi
Beberapa
tujuan menulis biografi, di antaranya:
- Menginspirasi dan memberikan motivasi Biografi
sering kali dijadikan sebagai bahan bacaan yang menginspirasi dan
memberikan motivasi bagi pembaca. Kisah sukses dan pengalaman hidup seseorang
yang terdapat dalam biografi dapat menjadi contoh bagi pembaca untuk
mengatasi rintangan dan mencapai tujuan hidup mereka sendiri.
- Merekam
sejarah. Biografi dapat
menjadi sumber informasi sejarah yang berharga untuk generasi mendatang.
Dengan menulis biografi, seseorang dapat merekam kisah hidup orang-orang
yang telah berjasa atau mempunyai pengaruh pada masa lampau. Biografi juga
dapat merekam suatu periode atau kejadian dalam sejarah.
- Memberikan
wawasan. Biografi dapat
memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang seseorang yang
menjadi objek biografi. Dengan memahami lebih dalam tentang latar belakang
dan pengalaman hidup orang tersebut, pembaca dapat mendapatkan wawasan
baru tentang kehidupan dan dunia.
- Mengabadikan
warisan. Biografi dapat
dijadikan sebagai cara untuk mengabadikan warisan seseorang. Biografi
dapat membantu memperkenalkan seseorang pada generasi mendatang dan
membuat mereka tidak terlupakan.
"Kita lanjutkan dulu, yaa materinya." ucap Bu Lely.
Perhatian seluruh siswa betul-betul terpysat pada paparan materi. Sebagian besar dari mereka diselingi dengan mencatat hal-hal yang menurut mereka penting.
Langkah
- Langkah Menulis Biografi
- Melakukan riset tentang orang yang ingin Anda
tulis biografinya. Kumpulkan informasi tentang latar belakang, kehidupan
awal, pendidikan, karier, pencapaian, dan pengalaman hidup yang menarik.
Sumber informasi dapat mencakup wawancara dengan keluarga atau teman
dekat, surat, artikel berita, buku, dan sumber-sumber online.
- Membuat kerangka
atau outline untuk
biografi. Buatlah daftar peristiwa dan pengalaman penting dalam hidup
orang tersebut untuk membantu Anda mengorganisasi informasi.
- Membuat pengantar
atau pendahuluan yang
menarik untuk menarik perhatian pembaca. Pendahuluan harus memberikan
gambaran singkat tentang siapa orang tersebut dan mengapa hidupnya layak
untuk ditulis biografinya.
- Mulai menulis
biografi dengan
menyelesaikan bagian-bagian yang paling menarik dan relevan. Pastikan
untuk memasukkan detail yang menarik dan membuat cerita hidup orang
tersebut menjadi hidup.
- Organisir konten
biografi dalam
urutan kronologis, dimulai dari masa kanak-kanak, kemudian ke masa remaja,
dewasa awal, dan seterusnya.
- Gaya bahasa yang mudah dimengerti dan tetap
konsisten dengan tema biografi.
- Berikan gambaran yang jelas tentang perjuangan dan
rintangan yang dihadapi, kesulitan dan kegagalan yang dialami, serta
keberhasilan dan kebahagiaan yang diraih.
- Menyertakan
kutipan atau kata-kata orang tersebut yang menarik atau
menggambarkan kepribadiannya.
- Revisi dan edit
biografi secara
teratur. Pastikan kesalahan gramatikal dan fakta yang salah dikoreksi.
- Membuat
kesimpulan akhir yang
merangkum hidup orang tersebut dan dampaknya pada dunia atau masyarakat.
"Silahkan boleh bertanya, jika ada yang belum dipahami!" seru Bu Lely menjeda penjelasan materinya. Kembali Rinjani mengangkat tangan.
Gadis berkulit hitam manis dengan rambut yang selalu dikucir ini memang termasuk siswa yang tidak mudah puas dan berfikiran kritis, serta spontan. Apapun yang terlintas di kepalanya, jika itu dirasa tidak sreg dengan hatinya pasti akan langsung diungkapkan.
"Ya,
Jani. Silakan!" ucap Bu Lely.
"Terimakasih
Bu. Dari penjelasan Ibu barusan, sebelum kita menulis biografi maka kuta harus
melakukan riset. Bolehkan riset yang dilakukan menggunakan data-data online?
dan siapakah yang bolehkan diwawancara itu?"
"Wow! sohib Gue men!" Juno heboh sendiri, tepuk tangan sendiri.
Mata
Jani sontak saja melotot, sebal dengan tingkah Juno. Sekelas menertawakan
tingkah sang pebasket nasional itu, termasuk Bu Lely. Beliau tertawa lalu
bertepuk tangan.
"Begini yang namanya support system yang bagus. Saling dukung." Bu Lely menganfkat jempol ke arah Rinjani.
"Baiklah Jani, pengalaman Ibu menulis Biografi DR. Wijaya Kusuma, M. Pd. tidak hanya wawancara dengan Om Jay nya, tapi juga dengan keluarganya. Tujuannya untuk mencari data yang lengkap."
"Kita boleh juga menggunakan data dari artikel, arsip online, buku biografi sebelumnya, ulasan, bahkan mungkin rekaman wawancara tokoh yang akan kita tulis biografinya. Selama data-data tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan." tutur Bu Lely.
"Siap,
Bu!" ucap Rinjani.
"Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan materi dengan membandingkan biografi dan autobiografi. Silajkan amati materi pada layar di depan!"
Layar protektor telah menampilkan materi baru mengenai autobiografi.
Pengertian
Autobiografi
Autobiografi adalah kisah atau
narasi yang ditulis oleh seseorang tentang hidupnya sendiri,
pengalaman-pengalaman penting, dan peristiwa-peristiwa yang memengaruhi
kehidupannya.
Autobiografi biasanya ditulis
dalam sudut pandang orang pertama dan menceritakan sejarah hidup dari awal
hingga saat ini. Autobiografi dapat mencakup berbagai topik
seperti keluarga, pendidikan, pekerjaan, pernikahan, perjalanan, dan banyak
lagi.
Autobiografi dapat membantu pembaca memahami pengalaman dan pandangan hidup penulis, dan dapat memberikan wawasan tentang kehidupan dan peristiwa sejarah.
Tujuan
Menulis Autobiografi
Secara
umum, tujuan
menulis autobiografi adalah untuk membagikan kisah hidup dan pengalaman pribadi
seseorang dengan pembaca.
Tujuan
khusus dari
menulis autobiografi, meliputi:
- Meningkatkan
pemahaman diri. Menulis
autobiografi dapat membantu seseorang memahami dirinya sendiri lebih baik
dengan merefleksikan peristiwa penting dalam hidup mereka dan
menghubungkan pola-pola dalam pengalaman hidup.
- Menjaga kenangan. Autobiografi juga dapat berfungsi sebagai
catatan kenangan bagi penulis dan keluarga mereka, dan dapat membantu
mempertahankan warisan keluarga.
- Memberikan
inspirasi. Autobiografi
dapat menjadi sumber inspirasi bagi pembaca, terutama bagi orang yang
mengalami situasi serupa atau menghadapi kesulitan dalam hidup.
- Memberikan
wawasan. Autobiografi
dapat memberikan wawasan tentang sejarah, budaya, dan lingkungan sosial di
mana penulis hidup dan bekerja, sehingga dapat membantu pembaca memahami
kondisi dan konteks kehidupan penulis.
- Membangun
identitas dan citra publik. Autobiografi juga dapat membantu seseorang
membangun identitas dan citra publik mereka, baik dalam konteks pribadi
maupun profesional.
"Ibu
sayaaang, boleh bertanya?" rayu Juno. Tawa tertahan dan cekikikan pelan
tak dapat dibendung. Bu Lely mengerling gemas.
"Ya,
anak kesayangan Ibuuu. Silakan mau tanya apa?"
"Apakah Ibu punya buku autobiografi? dan tujuan Ibu menulisnya untuk apa?" tanya Juno dengan gaya menggemaskan. Lain halnya menurut Rinjani, gaya sahabatnya itu bukan menggemaskan tapi menggeramkan.
"Ya
Juno, terimakasih sudah bertanya. Kebetulan Ibu sudah punya buku autobiografi.
Tujuan Ibu menulis Autobiografi adalah untuk meningkatlan pemahaman terhadap
diri Ibu sendiri dan membangun identitas serta citra publik." tutur
Bu Lely.
"Self
branding kali ya, Bu." imbuh Wilis.
"Betul,
Wilis pasti lebih memahami karena sudah lama berkecimpung di dunia modeling.
Tentu sudah sangat mengenal konsep self branding." Bu Lely
menyetujui pendapat Wilis.
"Kita lanjutkan lagi, yaa!"
Layar protektor telah menampilkan lanjutan materi autobiografi.
Langkah-Langkah
Menulis Autobiografi
- Lakukan riset dan
persiapan. Mulailah dengan
membuat daftar peristiwa penting dalam hidupmu. Tempat-tempat yang pernah
kamu kunjungi, orang-orang yang kamu temui, dan pengalaman-pengalaman lain
yang mungkin kamu ingin masukkan dalam autobiografimu. Lakukan riset
tentang masa lalumu, termasuk sejarah keluarga, lingkungan sosial, dan
kebudayaan saat itu.
- Tentukan gaya dan
fokus. Setelah
mengetahui gambaran besar dari hidupmu, tentukan gaya dan fokus untuk
autobiografimu. Kamu dapat memilih untuk menulis dalam gaya naratif atau
reflektif, dan memilih fokus seperti karier, keluarga, atau perjalanan.
- Buat kerangka
cerita. Buat kerangka
cerita untuk autobiografimu dengan memilih peristiwa penting dan
menempatkannya dalam urutan kronologis atau non-kronologis.
- Tulis draf
pertama. Mulailah menulis
draf pertama dari autobiografimu berdasarkan kerangka cerita yang sudah
dibuat. Jangan khawatir tentang detail atau kesalahan, hanya tulis dengan
lancar.
- Edit dan
revisi. Setelah
menyelesaikan draf pertama, edit dan revisi autobiografimu dengan
memperbaiki kesalahan, menambahkan detail dan pengalaman baru, dan
memperbaiki struktur dan narasi.
- Beri judul dan
bagikan. Setelah
menyelesaikan revisi terakhir, berikan judul untuk autobiografimu. Jika
ingin dibagikan dengan orang lain, pertimbangkan untuk mencetak atau
menerbitkan secara online untuk dapat dibaca oleh publik.
"Ingatlah, bahwa menulis autobiografi dapat memakan waktu dan dapat melibatkan emosi yang kuat. Oleh karena itu, pastikan untuk meluangkan waktu yang cukup dan mempersiapkan diri secara emosional untuk menulis autobiografi yang baik dan berarti." Tutur Bu Lely mengakhiri pemaparan materinya bertepatan dengan bunyi bel, tanda jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII IPA. 5 sudah berakhir.
"Oleh-oleh
ya, waktu pengerjaannya dua minggu. Tuliskan biografi dari teman kalian yang
berada di dalam kelas ini saja! karena jumlahnya pas 26 orang jadi masing-masing
kebagian target untuk dijadikan tokoh tulisannya. Selamat siang!"
"Siang
Buuuu!"
"Bro,
tulis tentang Gue aja!" ucap Juno seraya menatap serius ke arah Semeru.
Rinjani dan Wilis serempak menatap menatap Meru. Penasaran dengan reaksi sang
ketua kelas.
"Naj***!
siape Elu? berasa udah jadi pahlawan apa?" Sahut Meru. Singkat, padat, dan
pedas di telinga.
"Emmang
ueeenak!" Wilis menjulurkan lidah ke arah Juno.
"Klean
berdua emang pasangan serasi. Lu aja yang nulis tentang Gue ya, Jani!"
kini Juno melancarkan rayuannya pada target berikutnya. Rinjani.
Gadis
itu belum sempat menjawab, terdengar dari depan kelas Semeru sudah mengeluarkan
titahnya.
"Gaess,
jam terakhir kita undi siapa yang harus menulis siapa. Jani, tolong tulis nama
satu kelas dalam sobekan kertas kecil ya!"
"Siip."
"Markicob,
Gue yakin pasti harus menulis Gemma." Arjuno mulai lagi berulah dengan
celetukan asalnya.
"Astaga!
Sadar diri, Juuun! Gemma gak bakalan mau ditulus sama Elu." serobot Wilis.
"Emang
salah?"
"Salah!
Gemna itu gadis polos, suci, beriman, enggak kayak Eluuuu ...."
"Nanti
Gue taubat, kok."
"Anj****rrr!
nanti ...."
"Lah,
nyolot muluk! enggak jadi Gue beliin mixue!"
"Eeeh,
Junoooo, jangaaan! diaduin sama Jani, niiih...."
"...."
Rinjani tersenyum lebar, melihat tingkah kocak dua sahabatnya. Ia sendiri lebih memilih untuk mulai menulis nama siswa sekelasnya seperti yang ditugaskan oleh Semeru tadi.
Trimakasih Narasumber Ibu Lely Suryani dan Moderator Bapak Muliadi,
M.Pd. Semoga Banyak memberi manfaat bagi banyak orang dan memotivasi diri kami.
Salam Leterasi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar