Sabtu, 04 Maret 2023

MENULIS BIOGRAFI SEBAGAI MOTIVASI DIRI

 

MENULIS BIOGRAFI SEBAGAI MOTIVASI DIRI

MENULIS BIOGRAFI

Jumat, 3 Maret 2023


Peserta             : Suharno, M.Pd

Pertemuan        : 24

KBMN PGRI   : 28

Tema                : Menulis Biografi

Pemateri         : Lely Suryani, S. Pd. SD.

Moderator       : Muliadi, M. Pd.

Pada pertemuan ke 24. Tema yang tertulis pada flyer adalah Menulis Biografi. Narasumber Ibu Lely Suryani dan Moderator Bapak Muliadi, M.Pd.

Bertindak sebagai moderator, Bapak Muliadi mengawali pertemuan KBMN PGRI ke-24 dengan memperkenalkan diri. Beliau berasal dari  Tolitoli, Sulawesi Tengah. Seorang pendamping guru penggerak angkatan 5.


Selanjutnya, memperkenalkan  narasumber, Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD.  Bu Lely seorang guru penggerak angkatan 5. Beliau lahir di Banjarnegara dan bekerja di SD Negeri 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah.

Untuk mengenal lebih tentang beliau kita dapat menelusurinya melalui berbagai akun media sosial beliaulada link:  https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2023/01/profil-lely-suryani.html

Yuk, kita kaji bersama pemaparan materi narasumber yang akan mengupas tentang perbedaan Biografi dan Autobiografi.

Kali ini, Rinjani hanya menghabiskan waktu lima menit saja untuk ke kantin. Biasanya sepuluh menit tidak cukup, apalagi jika sudah direcoki oleh gengnya. Semeru si cowok super ganteng incaran satu sekolahan, Arjuno sang pemain basket nan tinggi menjulang, dan Wilis gadis cantik si model remaja yang tengah naik daun. 

Lalu Rinjani? hanya seorang gadis hitam manis yang kebetulan sudah berteman sejak balita dengan ketiga selebrita sekolah itu.

"Lu, jajan apa Jan?" tanya Arjuno yang mencegatnya di depan pintu kelas.

"Nih!" Rinjani menunjuk perutnya.

"Berapa bulan?"

"Hah?" Rinjani loading sesaat, lalu memekik sebal ketika menyadari arti pertanyaan ambigu dari Arjuno.

"Iisshh, dasar Juno gilaaa!" tinju mungil Rinjani menyasar lengan Juno. Pemuda itu hanya tertawa-tawa menyebalkan seolah tak merasakan sakit dari pukulan Jani. 

"Orang tuh, tungguin! kita bareng jajannya."

"Kalian suka lambaaat. Makan harus 32 kali kunyahan, minum pelaaan, segelas kecil aja berasa nungguin yang minum segentong." Jani misuh-misuh seraya berjalan menuju kursinya.

"Ebuset, hahaaa .... lucunya Lu, Jan! sebulan baru kelar tuh yang makan." Juno terbahak mendengar omelan sahabatnya.

"Lagian setelah istirahat kan pelajaran seni budaya, Pak Muliadi paling the best. Telat dikit enggak apa-apa." lanjut Arjuno seraya duduk di kursi tepat didepan meja Rinjani, tapi Juno medudukinya dengan menghadap Jani.

Lagi-lagi otak Jani dibuat loading berbarengan dengan buffering demi mendengar Juno menyebutkan jika setelah istirahat adalah pelajaran seni budaya. Kusut! Ia hafal betul, jika seni budaya itu adalah hari Kamis, sementara ini hari baru hari Selasa.

"Juno, seni budaya itu hari Kamis." terdengar suara Jani pelan, seperti mencicit.

"Astaga! Gue salah jadwal dong, Jan!" Juno menepuk jidatnya sendiri.

"Hhhh ...." Jani memutar matanya, sebal.

"Malah Gue bawa baju olah raga."

"Olah raga tuh, besoooook!"

"Gue tadi malam nyari-nyari buku catatan Bahasa Indonesia, tapi enggak ada. Pan Elu tau sendiri Bu Lely suka galak. Jadi Gue mo pura-pura ini hari Rabu."

"Ya, lah enggak ada! orang bukunya juga minggu kemaren dikumpul di meja Bu Lely."

Aslinya, Jani mau teriak. Lelah jiwa raga menghadapi tingkah Arjuno si absurd. Tak seberapa lama terdengar ucapan salam disertai beberapa derap sepasang kaki yang berlari masuk kelas.

"Ketua kelas ini siapa?" tanya Pak Muliadi, M. Pd. Beliau ini guru mata pelajaran Seni Budaya. Rupanya Pak Mul bertugas piket hari ini.

"Semeru, Pak!" jawab seseorang dari barisan belakang.

"Mana, Semeru?" tanya Pak Mul lagi.

"Ehbuset!" gumam Juno pelan. Jani menunduk menahan tawa. "Semeru masih di kantin, Pak!" sahut Juno nyaring.

"Ya sudah, Kamu aja sini, ikut Saya!" Pak Mul melambai ke arah Juno. Pemuda itu meringis heran bercampur takut. 

"Ikut ke kantin cari Meru ya, Pak?" tanya Juno asal. Jani tak tahan untuk tak tertawa.

"Bukan, Kamu ke meja Bu Lely. Bantuin Beliau bawa buku kalian." jawab Pak Mul santai. 

Juno tak bisa berkata-kata selain berdiri lalu berjalan mengikuti guru piket itu yang telah melesat berjalan cepat didepannya. Sontak saja di dalam kelas langsung ramai tawa.

Sepuluh menit berikutnya, Juno sudah kembali ke dalam kelas disertai Ibu Lely Suryani, S. Pd. SD. Beliau adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang paling disegani di seantero sekolah. 

Sebenarnya tugas utama beliau itu SD Negeri 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan. Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah. Namun Bu Lely juga mengajar di SMA dimana Rinjani dan teman-temannya menuntut ilmu sekarang ini. Beliau juga lulusan Guru Penggerak Angkatan 5.

Berikut adalah tautan blog dan salah satu media sosial yang dapat diakses milik Bu Lely.

https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2023/01/profil-lely-suryani.html

https://www.facebook.co/profile.php?id=100068809581410

Selain menjadi guru, Bu Lely aktif sebagai penulis, kurator, blogger, narasumber, serta berpartusipasi dalam berbagai lomba kepenulisan.

Berikut adalah Buku karya Bu Lely Suryani.

Beliau telah berhasil menulis tiga buku solo, dua diantaranya berupa buku biografi dan autobiografi.


50 Tahun Lebih Dekat Dengan Om Jay (Biografi DR. Wijaya Kusumah, M. Pd.) karya Bu Lely.


Perjalanan Menembus Langit Cinta dan Cita (Autobiografi Lely Suryani) 

Bu Lely juga terlibat sebagai penulis dan kurator 3 buku antologi, Penulis 7 buku antologi, aktif berperan serta dalam lomba menulis, Mentor menulis, serta sebagai narasumber. Sungguh pencapaian dan prestasi yang membanggakan, hingga setiap Beliau berbagi pengalaman tersebut selalu membuat seisi kelas Rinjani hening dan terpukau kagum.

"Halo, para Bestie Bu Lely, apa kabaaar?" sapaan khas beliau sebelum mengajar yang membuat siswanya kangen.

"Baik, Buuuu."

"Ibu apa kabar?"

"Kok Ibu seger aja sih, enggak ngantuk?"

"Ibu udah maksi?"

"Ibu makin cantiiik ...."

"Terimakasih semuanya, udah perhatian sama Bu Lely. Biarpun Kamu muji Ibu cantik, tetap loh tugasmu harus dilengkapi ya, Meru!"

"Hahaaaa .... Lu kena mental, Ruu!" 

Dari sekian sapaan siswa, rupanya yang paling menggelitik untuk ditanggapi Bu Lely adalah celetukannya Semeru. Si ketua kelas. Sontak saja satu kelas tertawa lucu.

"Baiklah Bestie Bu Lely yang saleh dan shaleha. Hari ini kita akan bersama-sama belajar mengenai Menulis Biografi. Sebelum Ibu lanjutkan, adakah yang sudah mengetahui apakah itu Biografi?" Bu Lely mengedarkan pandangan. Terlihat Wilis yang duduk disebelah Rinjani mengangkat tangan.

"Ya, Wilis, silakan!"

"Biografi itu tulisan tentang seorang tokoh terkenal, Buu. Misalnya pahlawan, pemuka agama, olah ragawan, seniman." tutur Wilis.

"Waah keren Wilis, ada yang mau menambahkan?"

Hening beberapa saat, lalu Rinjani mengangkat tangan.

"Ya, silahkan Rinjani Syaida Putri!"

"Apakah Biografi itu khusus untuk orang terkenal?"

"Wah, pertanyaan Jani memang selalu on point. Agar pertanyaan Jani terjawab dan kalian semua memahami, mari kita amati bersama materi pada layar!" 

Layar proyektor di depan kelas kini menampilkan rangkuman materi. Bu Lely mulai menuturkan paparannya.

Pengertian  Biografi

Biografi adalah sebuah narasi atau cerita yang berisi kisah kehidupan seseorang, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. 

Biografi dapat berisi informasi mengenai latar belakang, masa kecil, pendidikan, pekerjaan, pengalaman hidup, dan pencapaian seseorang selama hidupnya. Biografi dapat ditulis dalam bentuk buku, artikel, atau bahkan film dokumenter. Biografi biasanya ditulis oleh seorang penulis atau biografer yang melakukan riset dan wawancara dengan orang yang menjadi objek biografi dan sumber-sumber lainnya untuk memperoleh informasi yang akurat dan lengkap tentang kehidupan orang tersebut.

"Mulai paham ya, bagaimana Jani? Sudah terjawab ya pertanyaanmu tadi."

"Siap, Bu. Artinya siapa saja yang kita anggap memiliki peran penting dalam kehidupan, boleh ditulis biografinya." Jani membuat kesimpulan sendiri yang langsung dihadiahi acungan kedua jempol tangan Bu Lely.

"Yups, mantap! benar begitu. Nantinya kisah kehidupan tokoh tersebut tidak akan hilang begitu saja. Tetapi akan dinikmati oleh banyak orang untuk waktu yang tak berbatas. Boleh kita lanjutkan?"

Layar kembali mena.pilkan kelanjutan materi menulis biografi.

Tujuan Menulis Biografi

Beberapa tujuan menulis biografi, di antaranya:

  1. Menginspirasi dan memberikan motivasi Biografi sering kali dijadikan sebagai bahan bacaan yang menginspirasi dan memberikan motivasi bagi pembaca. Kisah sukses dan pengalaman hidup seseorang yang terdapat dalam biografi dapat menjadi contoh bagi pembaca untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan hidup mereka sendiri.
  2. Merekam sejarah. Biografi dapat menjadi sumber informasi sejarah yang berharga untuk generasi mendatang. Dengan menulis biografi, seseorang dapat merekam kisah hidup orang-orang yang telah berjasa atau mempunyai pengaruh pada masa lampau. Biografi juga dapat merekam suatu periode atau kejadian dalam sejarah.
  3. Memberikan wawasan. Biografi dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang seseorang yang menjadi objek biografi. Dengan memahami lebih dalam tentang latar belakang dan pengalaman hidup orang tersebut, pembaca dapat mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan dan dunia.
  4. Mengabadikan warisan. Biografi dapat dijadikan sebagai cara untuk mengabadikan warisan seseorang. Biografi dapat membantu memperkenalkan seseorang pada generasi mendatang dan membuat mereka tidak terlupakan.

"Kita lanjutkan dulu, yaa materinya." ucap Bu Lely. 

Perhatian seluruh siswa betul-betul terpysat pada paparan materi. Sebagian besar dari mereka diselingi dengan mencatat hal-hal yang menurut mereka penting.

Langkah - Langkah Menulis Biografi

  1. Melakukan riset tentang orang yang ingin Anda tulis biografinya. Kumpulkan informasi tentang latar belakang, kehidupan awal, pendidikan, karier, pencapaian, dan pengalaman hidup yang menarik. Sumber informasi dapat mencakup wawancara dengan keluarga atau teman dekat, surat, artikel berita, buku, dan sumber-sumber online.
  2. Membuat kerangka atau outline untuk biografi. Buatlah daftar peristiwa dan pengalaman penting dalam hidup orang tersebut untuk membantu Anda mengorganisasi informasi.
  3. Membuat pengantar atau pendahuluan yang menarik untuk menarik perhatian pembaca. Pendahuluan harus memberikan gambaran singkat tentang siapa orang tersebut dan mengapa hidupnya layak untuk ditulis biografinya.
  4. Mulai menulis biografi dengan menyelesaikan bagian-bagian yang paling menarik dan relevan. Pastikan untuk memasukkan detail yang menarik dan membuat cerita hidup orang tersebut menjadi hidup.
  5. Organisir konten biografi dalam urutan kronologis, dimulai dari masa kanak-kanak, kemudian ke masa remaja, dewasa awal, dan seterusnya.
  6. Gaya bahasa yang mudah dimengerti dan tetap konsisten dengan tema biografi.
  7. Berikan gambaran yang jelas tentang perjuangan dan rintangan yang dihadapi, kesulitan dan kegagalan yang dialami, serta keberhasilan dan kebahagiaan yang diraih.
  8. Menyertakan kutipan atau kata-kata orang tersebut yang menarik atau menggambarkan kepribadiannya.
  9. Revisi dan edit biografi secara teratur. Pastikan kesalahan gramatikal dan fakta yang salah dikoreksi.
  10. Membuat kesimpulan akhir yang merangkum hidup orang tersebut dan dampaknya pada dunia atau masyarakat.

"Silahkan boleh bertanya, jika ada yang belum dipahami!" seru Bu Lely menjeda penjelasan materinya. Kembali Rinjani mengangkat tangan. 

Gadis berkulit hitam manis dengan rambut yang selalu dikucir ini memang termasuk siswa yang tidak mudah puas dan berfikiran kritis, serta spontan. Apapun yang terlintas di kepalanya, jika itu dirasa tidak sreg dengan hatinya pasti akan langsung diungkapkan.

"Ya, Jani. Silakan!" ucap Bu Lely.

"Terimakasih Bu. Dari penjelasan Ibu barusan, sebelum kita menulis biografi maka kuta harus melakukan riset. Bolehkan riset yang dilakukan menggunakan data-data online? dan siapakah yang bolehkan diwawancara itu?" 

"Wow! sohib Gue men!" Juno heboh sendiri, tepuk tangan sendiri. 

Mata Jani sontak saja melotot, sebal dengan tingkah Juno. Sekelas menertawakan tingkah sang pebasket nasional itu, termasuk Bu Lely. Beliau tertawa lalu bertepuk tangan.

"Begini yang namanya support system yang bagus. Saling dukung." Bu Lely menganfkat jempol ke arah Rinjani.

"Baiklah Jani, pengalaman Ibu menulis Biografi DR. Wijaya Kusuma, M. Pd. tidak hanya wawancara dengan Om Jay nya, tapi juga dengan keluarganya. Tujuannya untuk mencari data yang lengkap."

"Kita boleh juga menggunakan data dari artikel, arsip online, buku biografi sebelumnya, ulasan, bahkan mungkin rekaman wawancara tokoh yang akan kita tulis biografinya. Selama data-data tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan." tutur Bu Lely.

"Siap, Bu!" ucap Rinjani.

"Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan materi dengan membandingkan biografi dan autobiografi. Silajkan amati materi pada layar di depan!"

Layar protektor telah menampilkan materi baru mengenai autobiografi.

Pengertian Autobiografi

Autobiografi adalah kisah atau narasi yang ditulis oleh seseorang tentang hidupnya sendiri, pengalaman-pengalaman penting, dan peristiwa-peristiwa yang memengaruhi kehidupannya. 

Autobiografi biasanya ditulis dalam sudut pandang orang pertama dan menceritakan sejarah hidup dari awal hingga saat ini. Autobiografi dapat mencakup berbagai topik seperti keluarga, pendidikan, pekerjaan, pernikahan, perjalanan, dan banyak lagi. 

Autobiografi dapat membantu pembaca memahami pengalaman dan pandangan hidup penulis, dan dapat memberikan wawasan tentang kehidupan dan peristiwa sejarah.

Tujuan Menulis Autobiografi

Secara umum, tujuan menulis autobiografi adalah untuk membagikan kisah hidup dan pengalaman pribadi seseorang dengan pembaca. 

Tujuan khusus dari menulis autobiografi, meliputi:

  1. Meningkatkan pemahaman diri. Menulis autobiografi dapat membantu seseorang memahami dirinya sendiri lebih baik dengan merefleksikan peristiwa penting dalam hidup mereka dan menghubungkan pola-pola dalam pengalaman hidup.
  2. Menjaga kenangan. Autobiografi juga dapat berfungsi sebagai catatan kenangan bagi penulis dan keluarga mereka, dan dapat membantu mempertahankan warisan keluarga.
  3. Memberikan inspirasi. Autobiografi dapat menjadi sumber inspirasi bagi pembaca, terutama bagi orang yang mengalami situasi serupa atau menghadapi kesulitan dalam hidup.
  4. Memberikan wawasan. Autobiografi dapat memberikan wawasan tentang sejarah, budaya, dan lingkungan sosial di mana penulis hidup dan bekerja, sehingga dapat membantu pembaca memahami kondisi dan konteks kehidupan penulis.
  5. Membangun identitas dan citra publik. Autobiografi juga dapat membantu seseorang membangun identitas dan citra publik mereka, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.

"Ibu sayaaang, boleh bertanya?" rayu Juno. Tawa tertahan dan cekikikan pelan tak dapat dibendung. Bu Lely mengerling gemas.

"Ya, anak kesayangan Ibuuu. Silakan mau tanya apa?"

"Apakah Ibu punya buku autobiografi? dan tujuan Ibu menulisnya untuk apa?" tanya Juno dengan gaya menggemaskan. Lain halnya menurut Rinjani, gaya sahabatnya itu bukan menggemaskan tapi menggeramkan.

"Ya Juno, terimakasih sudah bertanya. Kebetulan Ibu sudah punya buku autobiografi. Tujuan Ibu menulis Autobiografi adalah untuk meningkatlan pemahaman terhadap diri Ibu sendiri dan membangun identitas serta citra publik."  tutur Bu Lely.

"Self branding kali ya, Bu." imbuh Wilis.

"Betul, Wilis pasti lebih memahami karena sudah lama berkecimpung di dunia modeling. Tentu sudah sangat mengenal konsep self branding." Bu Lely menyetujui pendapat Wilis.

"Kita lanjutkan lagi, yaa!"

Layar protektor telah menampilkan lanjutan materi autobiografi.

Langkah-Langkah Menulis Autobiografi

  1. Lakukan riset dan persiapan. Mulailah dengan membuat daftar peristiwa penting dalam hidupmu. Tempat-tempat yang pernah kamu kunjungi, orang-orang yang kamu temui, dan pengalaman-pengalaman lain yang mungkin kamu ingin masukkan dalam autobiografimu. Lakukan riset tentang masa lalumu, termasuk sejarah keluarga, lingkungan sosial, dan kebudayaan saat itu.
  2. Tentukan gaya dan fokus. Setelah mengetahui gambaran besar dari hidupmu, tentukan gaya dan fokus untuk autobiografimu. Kamu dapat memilih untuk menulis dalam gaya naratif atau reflektif, dan memilih fokus seperti karier, keluarga, atau perjalanan.
  3. Buat kerangka cerita. Buat kerangka cerita untuk autobiografimu dengan memilih peristiwa penting dan menempatkannya dalam urutan kronologis atau non-kronologis.
  4. Tulis draf pertama. Mulailah menulis draf pertama dari autobiografimu berdasarkan kerangka cerita yang sudah dibuat. Jangan khawatir tentang detail atau kesalahan, hanya tulis dengan lancar.
  5. Edit dan revisi. Setelah menyelesaikan draf pertama, edit dan revisi autobiografimu dengan memperbaiki kesalahan, menambahkan detail dan pengalaman baru, dan memperbaiki struktur dan narasi.
  6. Beri judul dan bagikan. Setelah menyelesaikan revisi terakhir, berikan judul untuk autobiografimu. Jika ingin dibagikan dengan orang lain, pertimbangkan untuk mencetak atau menerbitkan secara online untuk dapat dibaca oleh publik.

"Ingatlah, bahwa menulis autobiografi dapat memakan waktu dan dapat melibatkan emosi yang kuat. Oleh karena itu, pastikan untuk meluangkan waktu yang cukup dan mempersiapkan diri secara emosional untuk menulis autobiografi yang baik dan berarti." Tutur Bu Lely mengakhiri pemaparan materinya bertepatan dengan bunyi bel, tanda jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII IPA. 5 sudah berakhir.

"Oleh-oleh ya, waktu pengerjaannya dua minggu. Tuliskan biografi dari teman kalian yang berada di dalam kelas ini saja! karena jumlahnya pas 26 orang jadi masing-masing kebagian target untuk dijadikan tokoh tulisannya. Selamat siang!" 

"Siang Buuuu!"

"Bro, tulis tentang Gue aja!" ucap Juno seraya menatap serius ke arah Semeru. Rinjani dan Wilis serempak menatap menatap Meru. Penasaran dengan reaksi sang ketua kelas.

"Naj***! siape Elu? berasa udah jadi pahlawan apa?" Sahut Meru. Singkat, padat, dan pedas di telinga. 

"Emmang ueeenak!" Wilis menjulurkan lidah ke arah Juno.

"Klean berdua emang pasangan serasi. Lu aja yang nulis tentang Gue ya, Jani!" kini Juno melancarkan rayuannya pada target berikutnya. Rinjani. 

Gadis itu belum sempat menjawab, terdengar dari depan kelas Semeru sudah mengeluarkan titahnya.

"Gaess, jam terakhir kita undi siapa yang harus menulis siapa. Jani, tolong tulis nama satu kelas dalam sobekan kertas kecil ya!"

"Siip."

"Markicob, Gue yakin pasti harus menulis Gemma." Arjuno mulai lagi berulah dengan celetukan asalnya.

"Astaga! Sadar diri, Juuun! Gemma gak bakalan mau ditulus sama Elu." serobot Wilis.

"Emang salah?"

"Salah! Gemna itu gadis polos, suci, beriman, enggak kayak Eluuuu ...."

"Nanti Gue taubat, kok."

"Anj****rrr! nanti ...."

"Lah, nyolot muluk! enggak jadi Gue beliin mixue!"

"Eeeh, Junoooo, jangaaan! diaduin sama Jani, niiih...."

"...."

Rinjani tersenyum lebar, melihat tingkah kocak dua sahabatnya. Ia sendiri lebih memilih untuk mulai menulis nama siswa sekelasnya seperti yang ditugaskan oleh Semeru tadi.

Trimakasih Narasumber Ibu Lely Suryani dan Moderator Bapak Muliadi, M.Pd. Semoga Banyak memberi manfaat bagi banyak orang dan memotivasi diri kami.

Salam Leterasi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

USAHA PENERBITAN BUKU CAK ININ

  Usaha Penerbitan Buku Cak Inin Jum’at, 17 Maret 2023 Sumber: Dokumen Pribadi     Pes...