Senin, 30 Januari 2023

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Senin 30 Januari 2023

 



Peserta : Suharno, M.Pd

Pertemuan : 10

Program         : Kelas  KBMN PGRI 28

Tema :  Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber : Sudomo, S.Pt.

Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom.Gr.

Assalamulaiakum Wr.Wb.

Salam Sejahtera untuk kita semua

Pak Bambangsebagai Moderator, membuka kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa kami para peserta KBMN PGRI Gelombang  ke- 28, kemudian Pak Bambang menyambut narasumber dengan tepuk gemuruk. Mazmo, sapaan narsum kami pada malam ini. 

Mazmo menerima sambutan kami dengan gembira dan memperkenalkan dirinya melalui literasi di kompansiana dengan judul" Jangan Mengenal Aku, Nanti Kau Menyesal". Judul artikel yang unik dan malah membuat kami ingin membaca hingga tetes penghasilan. Dalam artikel tersebut, aku meresume bidatanya yakni Mazmo lahir di Sukoharjo Jawa Tengah 48 tahun lalu. Beliau adalah anak bungsu yang terlahir dari rahim seorang perempuan hebat penjual jamu gendong dengan nama Gunarso. Awalnya hampir saja dinamai Banjir, karena saat lahir desaku terkena dampak luapan sungai Bengawan Solo. Namun, akhirnya karena sering sakit yang menyebabkan namanya pun diganti menjadi Sudomo. Sebuah nama seperti yang dikenal orang saat ini. 

Pulau Lombok yang menjadi tempat  Mazmo mengabdi sejak tahun 1998 mengajarkan banyak hal. Tentang kekuatan semangat dan keteguhan hati menjalankan pengabdian. Enam tahun lamanya bertahan sebagai guru honorer di salah satu SMA swasta di kota Mataram. Hingga kini enam belas tahun lamanya tetap tulus mengabdikan diri sebagai guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar. Tetap bertahan meskipun tunjangan sertifikasi pendidikan masih jauh di atas angan-angan. Selalu bertahan tanpa pernah tahu apa alasannya. Hingga akhirnya ada tawaran mengikuti guru penggerak angkatan

2. Sebagai guru pembelajar, beliau  penasaran, sama sepertiku ketika kepala sekolah "menawarkanku" untuk ikut ujian kandidat guru penggerak 5 hingga akhirnya aku menempuh perjalanan di pendidikan selama 7 bulan, lalu setiap guru memanggilku dengan guru penggerak, setiap ada yang tidak bergerak, aku dipanggil seperti tukang palu......, eh kok malah jadi curhat...maaf teman dumay.

Beliau masih enggan hingga akhirnya ada penunjukan dengan sedikit keterpaksaan Mazmo menikmati setiap detik proses pendidikan. Selama sembilan bulan ditempa akhirnya berhasil melakukan perubahan diri, kelas, dan sekolah. Status baru sebagai guru penggerak pun disandang. Bahkan posisi Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat pun menjadi amanah dalam perjalanan kehidupan. Berbagai komentar dari sekitar pun justru semakin menguatkan. mantap Mazmo.....

Adapun deretan prestasi Mazmo adalah sebagai berikut:

1. Ttahun 2018 buku solo pertama terbit secara mayor. Buku berjudul 'Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok!' diterbitkan melalui penerbit anak perusahaan Gramedia, yaitu Funtastic M&C. Kumpulan cerita anak dengan tema sembilan nilai antikorupsi ini pun berjejer di rak toko buku Gramedia seluruh Indonesia. 

2. Tahun 2023, novel anak berhasil diterbitkan secara digital di penerbit ANDI Yogyakarta. Buku berjudul 'Bermain Sambil Belajar: Tim Pencari Pesawat Sederhana' itu bisa didapatkan dalam bentuk digital di PlayStore. 

Mazmo menggunakan alur MERDEKA untuk kiat menulis cerita fiksi, kita tos Mazmo, aku juga gunakan alur itu untuk kegiatan P5.

1 | Mulai dari Diri. Pada alur ini, Mazmi mengajak kami berbagi tentang pengalaman  dalam menulis cerita fiksi. Kami bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Kami diminta mengirimkan cerita singkat ke nomor 088809405468 dengan batasan waktu sampai 19.30 WIB,

Ada beberapa istilah dalam cerita fiksi

1. fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal for sale: baby shoes, never worn

2. flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.

Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

2 | Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, kami dipersilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah disiapkan dalam bentuk cerita pendek. Kami bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Berikut di tautannya https://s.id/MateriSudomo

3 | Ruang Kolaborasi. Pada alur ini Mazmo memberikan beberapa kalimat, Kami diminta untuk lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf di dalam resume.

Berikut kalimatnya:

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Aku yang hanya bertemankan sepi, mencoba menenangkan diri dalam ketakutan yang menghantui. Ya.....dirinya datang tanpa memberikan kabar entah lewat wa, massenger, DM, atau lainnya. Apa mungkin hanya ingin melihatku tetap menggigil dalam kesendirian dan dipenuhi balutan ketakutan. Kucing liar itu menyenggol gelas kopiku yang sudah sejam yang lalu dingin tanpa tersentuh oleh jari-jari ini. 

4 | Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini kami diminta menuliskan 5 tema yang paling Kami sukai dan kuasai. Aku langsung tulis aja ya disini (a) persahabatan, (b) percintaan, (c) perjuangan, (d). pengorbanan, dan (e) kesuksesan.

5 | Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini Mazmo  akan lebih melakukan tanya jawab. Berikut hasil tanya jawab yang dilakukan para peserta dengan narasumber.

Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.

Langkah-langkah membuat outline:

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

Dua langkah membangun alur/plot:

1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;

2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik,

        Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

Contoh plot sederhana

Langkah-langkah menulis fiksi yang apik dari sebuah kisah nyata:

1. Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending

        yang menyentuh, dll;

2. Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan

        metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh,

        perilaku

3. Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis,

        bukan tokoh.

6 |   Koneksi Antarmateri. Pada alur belajar ini, Kami diminta menuliskan kesimpulan dari materi

       belajar malam ini. 

7 |   Aksi Nyata. Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan,

      yaitu resume hasil belajar. 



     Salam Literasi


Jumat, 27 Januari 2023

 

MENULIS ITU MUDAH

27 Januari 2023

 


 

Peserta           : Suharno, .M.Pd

Judul               : Mudah Berbicara Lewat Tulisan

Resume Ke      : 9

Gelombang      : 28

Tanggal            : 27 Januari 2023

Tema                : Menulis Itu Mudah

Narasumber      : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator         : Lely Suryani, S.Pd.SD

 

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Salam Leterasi   

Hari jum’at terasa Indah. Besok adalah hari libur, semangat untuk menulis mulai menghangat, bagaikan kendaraan bermesin dasel. Inilah yang sedang kurasakan. Penerbit buku mulai kucari namun tulisan belum utuh sampai sebuku. Akub buka beberapa referensi lalu kukaitkan dengan judul naskah buku. Kuulang lagi, sampai ngantuk hingga tertidur, tertidur di kursi belajarku, lalu terjaga. Dan kubuka laptop eeeee… ternyata masih menyala menanti tangan terampil untuk memainkan keyboard laptop tersayang.

Menulis Itu Mudah.  Tema yang sangat menarik.  Diri daya agak tidak kaget kalau membaca kata Mudah seakan apa yang mudah itu bisa menular padaku.  Bu Lely Suryani, S.Pd. SD sebagai moderator yang mendampingi Prof. Dr. Ngainun Naim selaku pemateri lumayan banget bagusnya.  Prof mengatakan bahwa pengalaman sehari-hari itu bisa menjadi sumber tulisan yang subur.  Tulis saja apa yang terjadi, anggap sedang berbicara atau bercerita.  Tidak usah takut salah.  Iya juga sih Prof..kalau banyak takutnya kan jadi serba salah ya. Hehee..

Prof Ngainun melanjutkan: "Jangan menulis sambil membaca dan diedit.  Itu bisa menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran.  Nulis ya nulis aja.  Keluarkan apa yang ada dalam pikiran secara bebas.  Jika sudah selesai tinggalkan dulu.  Simpan di komputer.  Jangan dibaca dulu.  Cari suasana psikologis yang berbeda.  Misal nulis pagi, sore baru dibaca.  Cermati kalimat demi kalimat.  Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah.  Jika ada typo, perbaiki.  Sebelum mengunggah ke blog atau kompasiana dibaca ulang tulisannya.  Minimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan.  Karena tulisan kita adalah jejak kita."

Prof menambahkan, satu lagi kunci menulis yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu "Menulis  Secara Ngemil,  Sedikit demi sedikit."

Terima kasih Prof. Dr. Ngainun Naim dan Lely Suryani, S.Pd.SD, serta seluruh Mentor, juga tim SOLID  untuk ilmu dan motivasinya. Barakallohufiikum.

Rabu, 25 Januari 2023

 

KOMITMEN MENULIS DI BLOG

 25 Januari 2023



 

Peserta            : Suharno, M.Pd

Resume ke      : 8

Gelombang     : 28

Tanggal           : 25 Januari 2023

Tema               : Komitmen Menulis Di Blog

Narasumber    : Drs. Dedi Dwitagama, M. Si.

Moderator       : Sigid PN, SH

 

Assalamualaikum Wr. Wb

Saudara- saudara ribuan  penulis hebat, 

Selamat Malam, Salam leterasi

Kali ini tema yang akan diusung oleh narasumber  adalah Komitmen Menulis Di Blog, sangat relevan dengan topik sebelumnya dari Ibu Ditta cantik yaitu WB ( Writer's Block). Penasaran dengan sosok pemateri , langsung saya intip flayer, ternyata zoom meeting kita malam ini adalah bersama Drs. Dedi Dwitagama, M. Si. sebagai Narasumber dan Bapak Sigid PN, SH sebagai moderator.

Pak Sigit memulai meeting zoom dengan memperkenalkan founder  KBMT Omjay yang sudah tidak asing lagi bagi kita dan memperkenalkan narasumber Bapak Dedi Dwitagama.

Pak Dedi mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Omjay yang telah mengundang beliau sebagai pemateri dengan topik "Menulis Blog yang konsisten" Pak Dedi mempersilakan peserta untuk browsing di semua platform yang beliau punya. Juga diinformasikan tentang hadiah baju kaus yang akan diberikan kepada 2 penanya terbaik. 

Seorang ibu peserta melaporkan tentang alamat dan tempat Pak Dedi bertugas yang didapatkan dari instagram. Saya juga searching IG beliau dan melihat mottonya. Ternyata beliau adalah pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri berani berkompetensi dan jadi pemimpin Indonesia.

Pemaparan materi dimulai Pak Dedi , dan ini adalah materi yang ke seribu sekian....Pak Dedi berharap agar kita jangan banyak menghabiskan waktu untuk hal- hal yang tidak bermanfaat di internet. Selanjutnya beliau bercerita tentang pengalamannya, ketika beliau ingin melihat history salah seorang profesor favoritnya  di internet, tidak ada informasi apapun yang bisa didapatkan. Namun ketika kita ingin melihat barang- barang dari yang sekecil apapun, akan dengan mudah didapatkan, karena banyaknya yang memposting. Inilah alasan Pak Dedi memilih topik ini. Agar guru- guru produktif dapat mengabadikan karya- karyanya di blog, atau di media apapun. Ukuran produktif jangan diukur dengan cuan dulu, bisa juga dari penghargaan orang- orang di sekitar kita.

Banyak diantara kita yang mau berjalan di zona nyaman. Untuk apa bersusah- susah dengan kegiataan menulis ini, menghabiskan waktu dengan zoom meeting sampai larut malam, memangnya gaji kita naik, memangnya kita akan dipromosikan. Sehingga tidak mau melakukan aktifitas lain selain dari rutinitas sehari-hari. Tidak meninggalkan bekas apapun, tidak ada gajah yang meninggalkan gading, tidak ada manusia yang meninggalkan nama, tidak ada harimau yang meninggalkan belang. Salah satu ciri orang hebat adalah produktifitasnya. Dia mempunyai ide, visi, upaya, mimpi untuk diraihnya. Sehingga dia  punya rasa percaya diri, dia memiliki suatu kelebihan dari orang lain.

Tujuan utama menulis di blog adalah agar konten- konten kita bisa abadi disana. Jika kita menyimpan foto di kamera, suatu saat bisa hilang atau terhapus dari kamera. Jika kita memiliki buku, suatu saat bisa saja tidak ditemukan. 

Di Amerika ada sebuah koran yang berumur ratusan tahun tapi harus dihentikan penerbitannya pada tahun 2020, karena biaya penerbitan dengan kertas yang sangat mahal. Sekarang diterbitkan secara digital. Demikian juga dengan kita para guru, alangkah lebih baiknya jika kita memindahkan file- file atau perangkat pembelajaran kita ke blog agar bisa dilihat oleh siswa- siswa yang tentunya juga mempunyai blog. 

Jika kita memiliki tropi atau piala, lebih baik masing- masingnya difoto dan diceritakan di blog. Demikian juga kisah- kisah kita dengan siswa yang ada foto- fotonya, jika dinarasikan akan menjadi kenangan bagi siswa yang membacanya suatu saat nanti. Berarti kita telah meninggalkan jejak. Saya kaget waktu Pak Dedi menceritakan sebuah gambar yang ada nama Azizah. Itu nama saya Pak Dedi, saya kira Pak Dedi menceritakan tentang saya.... Untuk menulis di blog, jangan khawatir kita bergenre apa. Biasanya dalam kurun waktu setahun kita akan mengenali bidang apa yang menjadi passion kita. Teruslah menulis, walaupun satu alinea. Tentang apapun. Tinggalkan jejak untuk generasimu. Tinggalkan karyamu untuk dinikmati banyak orang, walaupun menurutmu tulisanmu tidak bisa dinikmati.

Dengan menulis di Blog, Pak Dedi telah banyak menikmati pemandangan di luar negeri dan di dalam negeri. Beliau tidak lupa menuliskan dan mengapload semua foto- fotonya di blog. Sehingga semua pembaca dapat mengetahui jejak langkah kemanapun beliau pergi. Materi dengan Pak Dedi malam ini tak terasa berlalu begitu cepat dan luar biasa, hingga tibalah sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama dari seorang ibu, apa kelemahan menulis di kompasiana. Jawaban Pak Dedi jika suatu saat kompasiana bangkrut maka tulisan kita di kompasiana juga akan tamat.

Sangat banyak pertanyaan malam ini yang tidak bisa saya uraikan satu persatu. Namun intinya semua pertanyaan adalah tentang pemanfaatan blog dan dijawab dengan tuntas oleh Pak Dedi karena beliau memang masternya blog.Terimakasih banyak Pak Dedi, narasumber hebat kami . Tetaplah menginspirasi, tetaplah meninggalkan jejak. Akan kami ikuti jejakmu hingga tak satupun jejak yang akan hilang. Kami tidak ingin menjadi seperti seorang  smart profesor  yang tidak bisa menemukan kembali satu jejakpun. Kami ingin menjadi guru yang walaupun tidak luar biasa, namun ingin memberikan arti walau sekecil apapun melalui blog. Kami akan berkomitmen menulis di blog Pak Dedi.

Terimakasih ya Allah atas semua kesempatan, kekuatan dan semangat yang telah Engkau berikan. Hamba-Mu ini masih kuat hingga pertemuan ke 8 bersama KBMN PGRI 28 ini.

 

Salam terasi.

Senin, 23 Januari 2023

 Writer's Block

23 Januari 2023




 



Nama  Peserta            : Suharno, M.Pd

Kelas Belajar Menulis Nasional PGRI Gelombang     : ke-28

Pertemuan                                                                     : ke-7            

Tema                                                                             : Mengatasi Writer's Block

Narasumber                                                                  : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.

Moderator                                                                     : Rallyanti, S.Sos., M.Pd.

Hari/Tanggal                                                                : Senin, 23 Januari 2023    


Salam Sejahtera untuk kita semua



Kali ini adalah resume pertemuan ke-7 KBMN PGRI Gelombang ke-28 ini yaitu tentang Cara mengatasi Writer's Block.


Narasumber KBMN PGRI Gelombang ke-28 ini adalah ibu guru energik, inspiratif.

Tentang passion sang narasumber yaitu senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Beliau senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Lalu ... saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman.  Atas arahan guru Bahasa Inggrisnya saat itu, beliau juga menulis diary dalam bahasa Inggris. luar biasa....


Sang Moderator, Ibu Raliyanti, mengawali pertemuan ini dengan membacakan pantun


Masih terasa euforia pertemuan sebelumnya

Tantangan menulis dr prof Eko yang menggoda

Semoga buku bisa terwujud nyata

Tanpa ada Writer's Block yang melanda


Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat wal'afiat, diberikan kemudahan dan dilancarkan urusan kita agar bisa menginspirasi dengan berbagi ilmu yang bermanfaat.. Aamiin. Beliau membuka kegiatan malam ini dengan mengajak kami sejenak menundukkan kepala, bermunajat... agar ilmu yang didapat malam hari ini bermanfaat dan berkah utk kita semua.


Sang moderator adalah salah satu dari Tim Solid Omjay yg biasa disapa Ibu Rali. Beliau  adalah  peserta Kelas Menulis di gelombang 20 bersama Pak Dail dan bu Helwiyah. Setelah berdoa dan memperkenalkan diri, beliau menyampaikan susunan kegiatan pada malam ini yaitu:

1. Pembukaan

2. Paparan Materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup


Untuk tanya jawab nanti bisa langsung japri  di nomor: 081586462152 (wa Bu Rali)


"Alhamdulillah... dengan rutin mengikuti kegiatan, mensupport diri untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat kemudian akhirnya. pun dinyatakan lulus karena jumlah  resume sesuai kategori dan nanti akan  berhasil memiliki buku karya sendiri. 😍" sambungnya dalam kalimat pembukaan. Buku pertama bu Rali berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yg kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yang beliau miliki baik fiksi mau pun nonfiksi.

 


Semua ini terwujud karena beliau punya mimpi, termotivasi karena komunitas ini dan mendapat support serta ilmu dari narasumber hebat yang ikhlas berbagi tanpa pamrih. Bu Rali mendoakan kami semoga kami yang belum punya buku nanti dapat segera menyusul, bisa punya buku karya sendiri. Dan mungkin di grup ini juga sudah ada yang punya buku... semoga tetap terus berkarya dan jangan berhenti begitu saja.

https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html?m=1

Beliau adalah bu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr., Seorang guru berprestasi dan sangat menginspirasi. Beliau memberikan materi malam ini yang bertema "Mengatasi Writer's Block"

Tak bisa instan tentunya. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, Bu Dita, dan narasumber lainnya Butuh banyak perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan.

Pada pembukaan materinya bu Diah berceriita ketika SMA, beliau masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary beliau sempat berkomentar bahwa tulisannya sudah seperti novel 

Namanya anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, beliau tahu bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi selfhealing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dan sebagainya.

Tentang saran psikolog untuk menulis dalam rangka mengatas depresi itu beliau pernah dengar dari salah satu temannya yang memiliki anak dengan keterbatasan sosial, artinya dia selalu merasa dirinya tak berarti, akhirnya sang ibu membawanya ke psikolog dan disarankan untuk menulis. 

Kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, Bu Dita pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekannya dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Alhamdulillah meraih posisi kedua.

Di saat kuliah juga, Beliau menulis proposal bersama teman-teman dan kami berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar. Hebatkan?

Awal masuk dunia kerja, beliau cukup vakum menulis. Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuatnya mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan.Hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7. Beliau sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume,  kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. Alhamdulillah menjadi salah satu dari orang angkatan pertama tantangan Prof. Eko yang bukunya terbit di penerbit mayor. Semoga kita juga mendapatkan kesempatan yang sama ya teman-teman. Aamiin Allahuma Aamiin.

Karena terbiasa menulis juga, beliau bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan lulus. Alhamdulillah saat ini sedang bertugas lagi di Angkatan 6. Tanpa kita sadari menulis banyak memberi manfaat untuk kita, beliau bisa lulus di tes essai kandidat calon guru penggerak karena menulis.  Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Lalu apa itu writer's block? dan korelasinya dengan yang dikisahkan oleh Bu Dita?

Menulis artinya luas, bisa menulis dengan tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dan sebagainya. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain..

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB atau Writer's Block. 

Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia tilis menulis. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Virus WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan.

"Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya.. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak."

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:

 



Contoh:

Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga.

Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. 

Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya.

Solusi Writer's Block:

1. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan.

2. Refreshing.

3. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak 

4. Tulis segera ide yang timbul, di media apapun.

Bu Diah menutup paparannya dengan mengajak dan menyemangati kami  menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab Writer’s Block.

Pesan spesial darinya

"Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?"

Salam Leterasi, always success for all this group member.


Jumat, 20 Januari 2023

 

TANTANGAN MENULIS BUKU

 

Nama Peserta                      : Suharno, M.Pd

Resume Ke                    : 6

Gelombang                    : 28

Hari tanggal                  : Jumat, 20 Januari 2023

Tema                             : Menulis buku mayor dalam dua minggu

Narasumber                  : Prof. Richardus Eko Indrajid

Moderator                      : Aam Nurhasanah, S. Pd


 

Syukur Alhamdulillah bisa mengikuti sesi KBMN PGRI 28 malam ini walau agak terlambat dikarenakan macet sepulang antar kawan ke rumah sakit.

Malam ini bersama narasumber hebat, Prof. Richardus Eko Indrajid atau akrab disapa Prof Ekoji. Beliau adalah seorang penulis cukup terkenal  yang bisa mengantarkan harapan dan impian kita menuju penerbit mayor kata moderator, ibu Aam Nurhasanah, S. Pd. Prof Ekoji telah menulis 121 buku mayor dan menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Subhanallah sungguh luar biasa.

Buku mayor yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Alasan Prof Ekoji senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Beliau merasa bahwa semakin banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginan Prof Ekoji untuk menulis. Buku Mayor pertama yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertama Prof Ekoji isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu topik yang sedang menjadi trend pada saat itu. Prof Ekoji tidak menduga ketika begitu banyak orang yeng membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.

 Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada Whatsapp) yang masuk ke nomor hanphone Prof Ekoji mengucapkan terima kasih atas buku yang Prof Ekoji buat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati dan beliau merasa hidup berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang ditulis. Hebat sekali pengalamannya. Benar-benar mulai dari nol hingga membesar. Lebih lanjut Prof Ekoji menceritakan bahwa ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, beliau memutuskan untuk menjadi youtuber.

Setiap hari Prof Ekoji membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional). Beliau membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOTbig data, dan lain sebagainya. Suatu ketika Oom Jay mengajak Prof Ekoji untuk mengajarkan guru-guru menulis, Prof Ekoji tergerak untuk bereksperimen.

Setiap guru beliau minta untuk membuka youtubenya dengan alamat EKOJI CHANNEL Kemudian setiap guru beliau minta untuk menuliskan apapun yang beliau sampaikan di youtube tersebut. Setelah itu Prof Ekoji memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten.  Alhasil, dari 30 guru yang berniat bergabung, 19 buku diterbitkan.  Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ. Hingga saat ini sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.

Pada kali ini, Prof Ekoji mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri. Kali ini agak berbeda modelnya Prof Ekoji memberi sebuah tema, kemudian dengan bimbingan beliau dan bu Aam yang tertarik bisa mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku. Dengan target untuk angkatan ini adalah buku-buku sudah masuk ke penerbit untuk dikurasi sebelum Idul Fitri. Selanjutnya Prof Ekoji membagi tipsnya:

 

·       Kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkaan mayor, maka harus mengikuti kebutuhan pasar. Jadi kita menulis bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain. Misalnya contoh Judul Classroom Design and Management, Community Based Learning, Computer-Based Assessment, Competency-Based Learning, Computer-Adaptive Assessment, The 21st Century Learning Skills, Itu adalah judul2 yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah jaman sekarang.

·       Tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.

·       Prof Ekoji lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk berjalan bersama, bukan sekedar berdiskusi. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan takut eksekusi. Kalau Prof Ekoji terbalik, langsung eksekusi di bawah bimbingan beliau, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.

·       Carilah judul yang anti mainstream. Kalau yang biasa-biasa saja, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya

·       Tidak ada aturan mengenai berapa buku referensi yang kita gunakan. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.

·       Agar tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor maka isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

·       Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke peserta. Sehingga Prof Ekoji tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi beliau mengajak teman-teman yang bermimpi karyanya terpajang di toko buku untuk bergabung dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor. Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru bisa menulis buku  bukan sekedar tahu caranya menulis buku.

·       Prof Ekoji adalah penganut konsep belajar ketika berkarya, bukan belajar dulu baru berkarya.

·       Sejauh tulisan kita menarik hati orang lain, pasti banyak yang tertarik. Karena banyak yang tertarik, penerbit akan rebutan menerbitkannya.

·       Salah satu cara mencari ide tulisan adalah dengan menanyakan orang-orang di sekitar kita, misalnya dengan pertanayaan: "kalau saya buat buku seperti ini, kira-kira kamu mau membelinya ndak ya?". Dari situ kita akan tahu apakah orang tertarik dengan karya anda atau tidak.

·       Motivasi selalu dimulai dari mimpi. Bu Aam berhasil menulis banyak buku karena punya mimpi bisa melihat namanya di toko buku Gramedia. Tanpa mimpi, tak akan ada motivasi. Seperti kata Laskar Pelangi: "Mimpi... adalah kunci.... "Practice makes perfect". Berlatih membuatnya sempurna.

Terakhir Prof Ekoji menanya apa motivasi peserta mengikuti serangkaian program KBMN PGRI 28 ini apakah karena ingin tahu, ingin bisa, atau ingin sertifikat?. Jika jawabannya ingin bisa maka seharusnya daftar segera tantangan menulis 2 minggu. Saya jawabannya “ingin bisa” tapi bagaimna dengan kesibukan saya yang lain? Meresume setiap pertemuan via Whatsapp saja belum sepenuhnya bisa. But I will try as long as I can do.

Rabu, 18 Januari 2023

FUNGSI BLOG UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN

 FUNGSI BLOG UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN

Januari 18, 2023

 

Nama : Suharno, M.Pd

Judul               : Fungsi Blog Untuk Media Pembelajaran

Resume Ke      : 5

Gelombang      : 28

Tanggal            : 18 Januari 2023

Tema                : Blog Sebagai Media Pembelajaran

Narasumber      : Dail Ma'ruf, M.Pd.

Moderator         : Purbaniasita KS, S.Pd.



Salam leterasi,

Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd didampingi oleh ibu Purbaniasita KS, S.Pd sebagai moderator.  Pak Dail merupakan alumnus KBMN gelombang 20, dan bu Purbaniasita alumnus KBMN 26).

Bu Purbaniasita (bu Sita) menyapa kami para peserta dengan pantun ucapan selamat datang: 

Pagi hari makan kelapa

Rasanya enak bikin tertawa

Kita disini telah berjumpa

Untuk acara yang istimewa

Sambil menunggu Pak Dail siap, beliau menambahkan sebuah pantun lagi:

Wanita jelita menjadi biduan

Bingung sejenak cari alamat

Selamat datang tuan dan puan

Semoga acara ini membawa manfaat

Aamiin bu..terima kasih untuk pantunnya.


Usai doa bersama sebagai acara pembuka, Pak Dail mulai menyampaikan materi.  Beliau mengawali dengan memberikan slide berikut yang dishare oleh bu Sita:

 


 


Pak Dail bercerita bahwa beliau pada waktu gabung di KBMN 20 1,5 tahun yang lalu belum punya Blog, tapi bermodal semangat ingin ikut KBMN selama 2,5 bulan atau 30 materi, beliau langsung japri Om Jay, pendiri KBMN, minta arahan bagaimana cara membuat Blog. Masyaallah ..ternyata pengalaman bapak sama seperti saya dan teman-teman peserta lainnya barangkali ya.  Pak Dail melanjutkan: "Jangan minder apalagi putus asa--- dengan tekad dan niat belajar, dibarengi ketahan bantingan--- insya Allah akan hasil maksud --- bisa punya buku--- sebagai mahkota bagi penulisnya. Ingat pepatah yang mengatakan MAN JADDA WAJADA-- atau THERE ARE A WANT THERE ARE A WAY." 

Balik lagi ke materi bahwa Blog sama dengan medsos lainnya seperti FB, IG, Email, Tiktok, dan You Tube yang bisa kita gunakan untuk hal positif dan manfaat, diantaranya bagi guru, bisa dijadikan media pembelajaran yang efektif.  Kata “blog” berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali pada 1998 oleh Jhon Barger.  Website yang bersifat pribadi dan sering diperbarui dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, blog adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan hal-hal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarkannya pada komunitas global.  

Melihat slide di atas..ternyata menjadi Bloger itu bisa berpenghasilan fantastis.  Nomor 1 bloger terkenal di Indonesia penghasilannya 21 juta. ruarr biasa.  "Semoga salah satu dari 1.000 peserta kelak akan ada yang seperti Herman Yudiona dan Raditya Dika" ucap Pak Dail. Aamiin.

Bu moderator menampilkan slide berikutnya:

 



Pak Dail menjelaskan, Blog sebagai media sosial, antara lain: 

1. Blog Pendidikan.  Tentang dunia pendidikan

2. Blog Sastra. Tentang kesusteraan, linguistic.

3. Blog Pribadi.  Ada Blog kombinasi seperti Blognya Pak Dail karena tidak mengkhususkan untuk konten tertentu.



4. Blog bertopik  misalnya khusus, fasion, kuliner, atau Wisata.  

5. Blog Kesehatan saja misal yang di buat ahli Medis, Hallo dok, Blok Kesehatan, dll.  

6. Blog politik , ini banyak jelang Pilpres dan Pilekada di tahun 2024 dengan  tujuan mengiklankan dirinya atau jagoannya ke masyarakat luas supaya dapat dukungan atau suara.  

7. Blog Perjalanan, misal jalan kemana saja di tayang di blog. 

8. Blog Riset, biasanya dimiliki pihak kampus atau lembaga penelitian lainnya.  Pak Dail juga pernah bekerja di LP3ES, Majalah Prisma.

9. Blog Hukum di buat para ahli hukum, Pengacara jaksa dan Hakim atau Polisi, ditujukan untuk sosialisasi aturan hukum atau advokasi. 

10. Blog Media artinya Blog berita. Memberitakan apa saja yang diliput wartawannya.  

11. Blog Agama: berisi masalah agama dan solusi dari penulis atau tokoh agama, bsa juga buka rubrik tanya jawab.  

12. Blog Bisnis, apapun bisnis kita maka diupoload di Blog detilnya, lalu link di kirim ke orang yang kita harapkan akan berminat. Bisa juga ke group yang potensial banyak anggotanya.  

Minimal ada 5 manfaat dari Blog:



"Blog bisa sebagai rumah belajar bagi guru, media efektif dan memperingan beban bagi guru,  bisa jadi media meningkatkan minat belajar murid, bisa berteman dengan semua manusia dimana saja, dan sebagai media silaturahmi. Pembacanya ada di semua benua" ujar Pak Dail Ma'ruf.



"Guru besar kita, Om Jay, malah dapat berkah kehidupan dari istiqomah menulis di berbagai Blog--- bahkan jadi doktor pun dengan judul : Peran Blog kolaborasi dalam meningkatkan prestasi belajar murid" sambung Pak Dail.


Pak Dail mengatakan: Dalam kesempatan itu juga berterima kasih kepada guru beliau saat membahas materi yang sama: Mayor Nani yang sangat menginspirasi.  Bukunya juga bagus sekali karena kisah nyata Bu Mayor dari sejak sekolah masa kecil hingga berhasil jadi Mayor dan sukses."

Kemudian , Pak Dail mengajak para peserta untuk berkunjung ke Blog beliau yang digunakan sebagai Media Pembelajaran.  Selain itu, Pak Dail juga memberikan materi dalam bentuk media (PPT)  sebagai bahan yang bisa kamipelajari.  

 


Demikian informasi menarik dari bapak narasumber malam ini yang dapat saya rangkum.  Semoga  bermanfaat ilmunya.  Terima kasih Pak Dail dan Bu Chita. 

 Barakalllah.

USAHA PENERBITAN BUKU CAK ININ

  Usaha Penerbitan Buku Cak Inin Jum’at, 17 Maret 2023 Sumber: Dokumen Pribadi     Pes...