Senin, 06 Februari 2023

KAIDAH PANTUN

 

 KAIDAH PANTUN

Senin, 6 Februari 2023


Peserta                 : Suharno, M.Pd

KBMN                 : 28

Pertemuan         : 13

Tanggal             : 06 Februari 2023

Tema                 : Kaidah Pantun

Narasumber    : Miftahul Hadi,  S. Pd

Moderator       : Dail Ma'ruf, M. Pd

 

 

 

Salam Leterasi,

 

Materi dibuka dengan taburan pantun antara Moderator, Pak Dail Ma'ruf, dan narasumber, Bapak Miftahul Hadi. 

Sekilas mengenal Narasumber malam ini :

 


 


 

 


 

Bunga sekuntum tumbuh di taman,

Daun salam elok mahkota,

Assalamualaikum saya ucapkan,

Sebagai salam pembuka kata.

 

Menanam padi di musim hujan

Padi ditanam berharap panen

Mari belajar beang mas hadi kawan

Semoga semuanya berkenan

 

Kalau tuan ke pulau Mempar,

Batu terbelah di gunung Daik,

Kalau tuan bertanya kabar,

Alhamdulillah kabar baik.

 

Banjir kanal jembatan patah,

Rimbun semak di pinggir kali,

Salam kenal saya mas Miftah,

Dari Demak berjuluk kota wali.

 

Kalau Puan pergi ke Pasar 

Jangan lupa membeli payung

Kalau tuan ingin hatinya Bugar

Jangan lupa membuat pantun

 

Keren, ya. 

 

Selanjutnya kami di arahkan menuju materi yang bertema Kaidah Pantun. 

 

Mari simak hasil resumenya! 

P6 :

Endang Bogor ijin bertanya:

1.Jika ada yang membuat pantun bagaimana cara kita membalas pantunnya.

2.Adakah pakem 2 khusus untuk pantun ?

terima kasih

 

P7 :

Saya Maria Ulfa_Lombok. Luar biasa penjelasan narasumber. Saya betul2 paham ttg cara menyusun pantun. Pertanyaan saya : Mengapa kita harus mengajarkan Pantun kepada generasi bangsa, Pak Mif. Terima kasih.

 

 

P 8 :

yulis Banyuwangi ijin bertanya,

1. Bagaimanakah memotivasi  murid atau peserta didik di sekolah untuk bisa menulis pantun dengan benar?

2. Bisakah dalam blog kita Pantun di kolaborasi dengan narasi?

Terima kasih

 

P9 :

Samsinar_Jakarta

Pantun adalah bagian dari puisi yang tentunya juga memiliki diksi. Bagaimana cara mentukan dan memilih diksi yang baik pada pantun agar enak dibaca

 

P 10 :

Tuti dari Depok

Jika membuat Antologi Pantun dengan 1 tema.

Apakah diperlukan judul lagi di masing2 pantun yg dibuat?

 

P 11 ;

Deasy : Di awal resume saya menulis pantun sebagai berikut:

Buah kelapa dimasukan ke gelas

Jatuh ke semak tanpa ampun

Tak terasa sudah pertemuan ke-13

Yuk kita simak Materi Pantun👍🏻

Apakah penulisan pantun saya tersebut ada yang keliru?boleh tidak menulis angka?

 

  • Pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu ataupun Betawi. Namun, ternyata setiap daerah memiliki pantun. Misalnya : 
  1. Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006). Contoh pantunnya :

Molo mandurung ho dipabu,

Tampul si mardulang-dulang,

Molo malungun ho diahu,

Tatap siru mondang bulan.

 

Yang berarti:

Jika tuan mencari paku,

Petiklah daun sidulang-dulang,

Jika tuan rindukan daku,

Pandanglah sang bulan purnama

 

2. Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)

Contoh pantunnya :

 

Sing getol nginum jajamu,

Ambeh jadi kuat urat,

Sing getol maengan ilmu,

Gunana Dunya akhirat.

 

Yang artinya :

Rajinlah minum jamu,

Agar kuatlah urat,

Rajinlah tuntut ilmu,

Bagi dunia akhirat.

 

3. Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006)

Contoh pantunnya:

 

Kabeh-kabeh Gelung konde,

Kang Endi kang Gelung Jawa,

Kabeh-kabeh ana kang duwe,

Kang Endi kang durung ana.

 

Artinya :

Semua bergelung konde,

Manakah si Gelung Jawa,

Semua sudah ada yang punya,

Siapakah yang belum punya.

 

  • Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)
  • Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.
  • Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Definisi Pantun :

  • Menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).
  • Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

 

Kegunaan pantun :

  • Untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. 
  • Untuk mengawali sambutan pidato.
  • Untuk lirik lagu.
  • Untuk perkenalan.
  • Untuk dakwah bisa juga disisipi pantun.
  • Untuk melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar

 

1 bait pantun terdiri atas empat baris. Satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata. Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.

 

Baris pertama dan kedua disebut sampiran

Baris ketiga dan keempat disebut isi

 

Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b

Jika ada pertanyaan : Apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a??

Jawabannya, Boleh saja, namun keindahan pantun itu akan berkurang.

 

Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.

 

Contoh :

Kabeh-kabeh Gelung konde,

Kang Endi kang Gelung Jawa,

Kabeh-kabeh ana kang duwe,

Kang Endi kang durung ana.

 

Cara menentukan persajakan, bisa dilihat pada Rima (bunyi akhir) tiap baris

 

Perbedaan pantun, syair, gurindam dengan karmina yaitu :

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.

 

Berikut ini contoh syair yang mirip puisi.

Inilah kisah bermula kawan

Tentang negeri elok rupawan

Menjadi rebutan haparan jajahan

Hidup mati pahlawan memperjuangkan

 

Engkau telah mafhum kawan

Penggenggam bambu runcing ditangan

Pemeluk tetes darah penghabisan

Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.

 

Sedangkan gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.

 

Contoh gurindam :

Jika rajin salat sedekah,

Allah akan tambahkan berkah.

 

Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

 

Contoh Karmina :

Sudah gaharu Cendana pula,

Sudah tahu bertanya pula.

 

Kiat mudah membuat pantun :

  1. Milikilah perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama.
  2. Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama. Minimal dua huruf bapak ibu.
  3. Pahamilah ciri-ciri pantun.
  4. Susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
  5. Terakhir, susun baris pertama dan kedua.

Keterkaitan persajakan dan Rima dalam pantun adalah :

 

1. Rima akhir

Pohon nangka dililit benalu,

Benalu runtuhkan batu bata,

Mari kita waspada selalu,

Virus corona di sekitar kita

 

Bena lu

Ba ta

Sela lu

Ki ta

 

Ini yang disebut Rima akhir. Hanya akhir baris yang sama bunyinya. Merupakan tingkatan pantun yang paling mudah.

 

2. Rima tengah dan akhir

Susun sejajar bungalah bakung,

Terbang menepi si burung elang,

Merdeka belajar marilah dukung,

Wujud mimpi Indonesia cemerlang.

 

Perhatikan kata kedua dan kata terakhir. Baris pertama dan ketiga.

Seja jar dan ba kung

Bela jar dan Du kung

 

Baris kedua dan keempat

Mene Pi dan e Lang

Mim Pi dan cemer lang

 

Merupakan tingkatan yang mudah, jika dilatih terus menerus.

 

3. Rima awal, tengah dan akhir

Jangan dipetik si daun sirih,

Jika tidak dengan gagangnya,

Jangan diusik orang berkasih,

Jika tidak dengan sayangnya.

 

Baris pertama dan ketiga

Ja ngan dipe tik si daun sirih,

Ja ngan diu Sik orang berka sih,

 

Baris kedua dan keempat

Ji ka ti dak dengan gagang nya,

Ju ka ti dak dengan sayang nya.

 

Tingkatan ini merupakan yang agak sulit.

 

 

4. Rima lengkap

Bagai patah tak tumbuh lagi,

Rebah sudah selasih di taman,

Bagai sudah tak suluh lagi,

Patah sudah kasih idaman.

 

Semua kata tiap baris memiliki bunyi yang sama.

 

Hal penting yang harus diperhatikan!

Dalam menulis pantun, berusahalah untuk menghindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.

 

Tugas resume : membuat pantun dengan tema Merdeka Belajar. 

Ke dermaga hendak ke kapal,

Panik nian takut tertinggal,

Kurikulum merdeka baru kukenal

Asyik juga merdeka belajar.

Syukron, Pak Miftahul Hadi, S.Pd, pak Dail Ma’ruf, M.Pd

1 komentar:

  1. luar biasa Komplit

    Resume materi 13 yang Bagus, lengkap dan informatif --- kren luar biasa. pertahankan dan semangat

    BalasHapus

USAHA PENERBITAN BUKU CAK ININ

  Usaha Penerbitan Buku Cak Inin Jum’at, 17 Maret 2023 Sumber: Dokumen Pribadi     Pes...